DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR OKSIDA BELERANG (SO2 DAN SO3)
Gas belerang dioksida (SO2) mempunyai sifat tidak berwarna, tetapi berbau sangat menyengat dan dapat menyesakkan nafas meskipun dalam kadar rendah. Gas ini dihasilkan dari oksidasi atau pembakaran belerang yang terlarut dalam bahan bakar minyak bumi serta dari pembakaran belerang yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida belerang di udara adalah pada pembakaran batubara. Akibat yang ditimbulkan oleh berlebihnya oksida belerang memang tidak secara langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi menyebabkan terjadinya hujan asam. Proses terjadinya hujan asam dapat dijelaskan dengan reaksi berikut:
1. Pembentukan asam sulfit di udara lembab. SO2 (g) + H2O (l) ----> H2SO3 (aq)
2. Gas SO2 dapat bereaksi dengan oksigen di udara
2 SO2 (g) + O2 (g) ------> 2 SO3 (g)
3. Gas SO3 mudah larut dalam air, di udara lembab pembentuk asam sulfat yang lebih berbahaya daripada
SO2 dan H2S03
2 SO3 (g) + H2O (l) -------> H2SO4 (aq)
Hujan yang banyak mengandung asam sulfat ini memiliki pH < 5, sehingga menyebabkan sangat korosif terhadap logam dan berbahaya bagi kesehatan. Disamping menyebabkan hujan asam, oksida belerang baik SO2 maupun SO3 yang terserap ke alat pernafasan masuk ke paru-paru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar